Anjuran untuk Bersedekah (Ustadz Aunur Rofiq Ghufron, Lc.)
Bersama Pemateri :
Ustadz Aunur Rofiq Ghufron
Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Aunur Rofiq Ghufron, Lc.
Rekaman video: Ustadz Aunur Rofiq Ghufron, Lc. – Anjuran untuk Bersedekah
Ringkasan Ceramah Agama Islam: Anjuran untuk Bersedekah
Infaq dan sedekah adalah bagian dari rukun Islam, wajibnya kita mengeluarkan zakat. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kita di dalam Surat Al-Baqarah, ayat ke-261:
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّـهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّـهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ﴿البقرة : ٢٦١﴾
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah [2]: 261)
Ibnu Katsir rahimahullahu Ta’ala, penafsir yang ma’ruf dari kalangan ulama As-Salafush Shalih, disebutkan di dalam juz 1, halaman 691, beliau mengatakan:
“Allah Subhanahu wa Ta’ala memisalkan penggandaan pahala bagi orang yang berinfaq menuju jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan infaq itu ia lakukan dengan keikhlasan hati, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala melipatgandakan minimal 10-700 kali lipat.”
Penggandaan ini mendorong jiwa yang beriman, mendorong jiwa yang dia mengetahui rukun Islam, di antaranya adalah zakat dan infaq ini, agar dia gemar, senang, merasa gembira apabila menginfaqkan hartanya fi sabilillah.
Maka Allah mengumpamakan orang yang berinfaq satu rupiah, bagaikan orang menanam satu biji keuntungannya 700 (rupiah).
Apa Makna Infaq dan Shodaqoh?
Infaq dari kalimat nafaqa (“نفق“), yang itu mempunyai makna banyak sekali, di antaranya yaitu melepaskan dan melewatkan, jadi harta itu dilepaskan / dilewatkan dari dirinya. Yang kedua, mempunyai makna menghabiskan hartanya / tidak menyisakan hartanya (yaitu) digunakan untuk perkara yang diridhoi oleh Allah Ta’ala, seperti menafkahi istri dan anak yang adalah wajib, maka dia habiskan hartanya itu untuk mencari ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan makna itu tadi dijelaskan dalam kitab Mufrodat Al-Fadh Al-Quran.
Sedangkan makna shodaqoh (sedekah) adalah membelanjakan harta dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala). Dan “>sedekah ini menurut asal adalah sunnah. Namun ada beberapa ayat Al-Qur’an yang kadang kala shadaqah itu mempunyai makna zakat, sebagaimana Allah berfirman dalam Surat At-Taubah, Surat ke-9, ayat ke-103:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَاللَّـهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿التوبة : ١٠٣﴾
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka (dari sifat tamak, menindas, kikir) dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS At-Taubah [9]: 103)
Makna zakat antara lain ada 2, di antaranya bermakna berkembang. Maka kita menjumpai orang yang mengeluarkan zakat dikembangkan hartanya oleh Allah Ta’ala hartanya, di dunia apalagi nanti di akhiratnya. Makna zakat yang kedua adalah menghilangkan sifat-sifat jijik / jelek, di antaranya kikir, menindas, rakus harta.
Agar kita semakin termotivasi untuk bersedekah, mari simak apa saja keutamaan sedekah dengan menyimak atau mendownload ceramah agama Islam ini.
Download Ceramah Agama: Ustadz Aunur Rofiq Ghufron – Anjuran untuk Bersedekah
Podcast: Play in new window | Download
Ayo share ke akun media sosial kita, baik Facebook, Twitter, dan Google+.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/15223-anjuran-untuk-bersedekah-ustadz-aunur-rofiq-ghufron-lc/